Draft Konsep Forum Pemuda Pariwisata Indonesia (PemPar)

Dokumen ini merupakan draft konsep forum yg ingin dibentuk, yg coba saya share disini selain kepada teman2 pemPar yg sudah bergabung di twitter @Pempar_ID atau grup facebook: Pemuda Pariwisata Indonesia . hanya berusaha menyebarkan ide dan diskusi, setidaknya ini bukan dokumen rahasia .silahkan ditangggapi atau disebarkan..hanya mungikn nantinya terus direvisi.

Mahameru (Sebuah curahan akan pesonamu)

Mahameru

(Sebuah curahan akan pesonamu)

Mahameru gagah berdiri

Tak peduli terik mentari

Begitu angkuh ia tampak dari jauh

Begitu hangat saat ia mulai mendekap

Derap langkah kaki setia temani

Tak peduli beban di pundak menggerogoti

Berpeluh keringat basahi bumi

Bermandi cahaya menyeruak belantara

Hangat bara ranting kering berselimut canda

Hilangkan kelu jari-jemari

Ranu Kumbolo pantulkan sinar rembulan

Terangi hati insani

Mentari pagi tersipu malu dibalik bukit

Gradasi hijau kuning padang sabana

Pesona ungu lavender kuning putih edelweis

Layaknya pelangi yang jatuh dibumi

Mereguk nikmat gemericik air

Memancar deras di sela bebatuan sumber mani

Menguji nyali Kalimati dipandu sang purnama

Berpacu melawan sang waktu menaklukan Arcopodo

Menari-nari diatas pasir bersama bongkah batu

Merayap,memeluk erat punggungnya

Gemetar tubuh menahan letih

Sembari terengah-engah bernafas diantara hembusan debu

Ibu, ayah aku telah menjejakan kakiku di puncak abadi

Mencari jati diri bersama keagungan Ilahi

Meruntuhkan kesombongan diri bersama persahabatan sejati

Demi memaknai kehidupan ini

Mahameru 3676 mdpl                                                          

Alhamdulillah,Subhanallah

Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater

This is Why I Love Tourism

Wisata!ya kata itu sangat menginspirasi saya, entah mengapa setiap mendengar, membaca, atau berdiskusi timbul semangat 45 di dalam benak saya untuk terus berfikir, berimajinasi, dan sampai-sampai di masa UAS seorang yang katanya mahasiswa Institut Terbaik Bangsa yang akademik adalah prioritas nomor satu, lebih banyak memilih untuk membaca halaman demi halaman majalah National Geographic Traveler edisi koleksi yang itupun saya pinjam dari seorang kawan yang juga sama-sama super sekali tertarik dengan wisata dibanding dengan membaca fotokopian catetan milik teman-teman saya yang rajin mencatat waktu kuliah atau baca beratus-ratus slide mengenai pengembangan wilayah atau sistem informasi perencanaan. Ya sebenarnya tidak ada yang salah dengan slide-slide itu, mungkin karena memang magnet wisata telah mampu menarik gelombang pikiran didalam otak saya kali ya.